jika berkunjung ke pulau tidung.tak afdol rasanya jika tak menjejakan kaki di atas jembatan cinta. sebuah jembatan yang menjadi ikon pulau tidung. bukan jembatan biasa. tetapi sebuah jembatan yang menghubungkan dua pulau tidung. yaitu pulau tidung besar dan pulau tidung kecil...
Kawasan sekitar Jembatan Cinta, juga merupakan tempat paling sibuk dan ramai, karena disinilah pusat Water Sport yang ada di Pulau Tidung. Waktu terpadat biasanya terjadi pada pagi dan sore hari. Di waktu-waktu tersebut, wisatawan berdatangan untuk menikmati berbagai aktifitas permainan dan olah raga air, seperti: Banana Boat, Water Sofa, Donuts Boat, Jet Ski, Snorkling, dan Angsa Laut. Harganya bervariasi.
Kenapa disebut Jembatan Cinta?
Konon kabarnya karena jembatan tersebut memiliki mitos romantis terkait dengan cinta. Pasangan yang berjalan di atas jembatan cinta sambil bergandengan tangan dengan pasangannya, niscaya pasangan tersebut akan langgeng dan berlanjut hingga ke jenjang pernikahan. Kemudian, jika ada seorang lajang terjun dari Jembatan Cinta, maka dia akan segera menemukan jodohnya.
Selain itu, bentuk fisik jembatan yang panjang mendatar dengan salah satu bagian jembatan agak tinggi membentuk lambang cinta. Nah, kemungkinan dengan dua alasan itu maka jembatan tersebut dikenal sebagai jembatan cinta.
Kalau kamu punya keberanian, tidak takut ketinggian, bisa berenang, silahkan lompat. Ingat, mesti pandai berenang ya, sebab saat terjun otomatis badan akan tenggelam beberapa saat. Dan kamu perlu berenang biar kembali mengapung.
Air laut yang terlihat dari Jembatan Cinta sangat jernih. Dasar lautnya terlihat jelas, menampakan beragam biota laut seperti terumbu karang dan ikan.
Jembatan Cinta panjang tapi tidak lurus. Ada patahannya yang membelok ke arah kanan. Di ujung belokan itu ada sebuah tudung besar berwarna biru. Semacam tempat singgah tapi tanpa bangku. Di sekelilingnya dibuat tangga beton. Ujung tangga paling bawah menyentuh dasar laut, dan orang-orang bisa menjejakkan kaki di dalam air dengan sesukanya di tangga itu. Bahkan, bisa berjalan menjauhi tangga, menginjak dasarnya. Airnya tak dalam. Kira-kira hanya setinggi lutut orang dewasa.
Setelah belok kanan satu kali, jembatan kembali lurus ke depan hingga ujungnya mencapai Pulau Tidung Kecil. Sebelum mencapai ujung jembatan, masih terdapat satu tudung biru lagi. Sama seperti tudung pertama, sekeliling tudung ini juga dibuatkan tangga menuju dasar laut yang memang diperuntukkan bagi para wisatawan yang ingin turun ke laut.
Berbeda dengan Pulau Tidung Besar yang dihuni penduduk, maka Pulau Tidung Kecil tak didiami oleh satupun penduduk. Di ujung jembatan, langsung disambut oleh lebatnya hutan di kiri dan kanan jalan setapak yang tak beraspal. Hanya terdapat sebuah warung kecil yang menjual mie rebus/goreng dan minuman kopi/teh. Warung itu hanya sebagai tempat berjualan, tak dijadikan tempat tinggal.
Memang menyenangkan berlama-lama di sekitar Jembatan Cinta. Jadi, jangan lewatkan tempat ini jika berkunjung ke Pulau Tidung.